TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA! ANDA SUKA AKU JUGA SUKA HEHE...

Etika bisnis dan kewirausahaan

Senin, 15 Maret 2010

Proposal usaha

UDANG KREMES JOTSIN

Bab 1
Pendahuluan
1.1.Latar belakang
Udang adalah merupakan ikan yang sangat gurih dan enak dibandingkan dengan ikan-iakn yang lainya.

1.2.Tujuan Pengembangan Proyek
Dalam rangka meningkatkan pendapatan kita pada saat krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha usaha yang bersifat Agresif, Kreatif, Penuh perhitungan dan Berorientasi Pasar.Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah baik,itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja lama yang oleh karena kondisi perekonomian Makro terpaksa harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan bekerja atau terkena PHK.
Dengan demikian tujuan dari pengembangan Proyek itu sendiri ada dua yaitu dari Aspek Ekonomi dan dari Aspek Sosial, Aspek Ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan sementara Aspek sosial adalah untuk membantu Masyarakat dalam mengatasi Pengangguran.

1.3.Permasalahan
Semakin berkembang pesatnya tehnologi maka berdampak pula pada industri pangan khususnya kuliner. Semakin banyak produk kuliner modern dan cepat saji. tentunya lebih cepat dan banyak dalam menghasilkan produknya serta instan dan mudah dengan peralatan yang serba modern . sehingga banyak diminati oleh beberapa kalangan khususnya kaum-kaum bisnisman atau eksekutif-eksekutif muda yang tidak punya banyak waktu untuk menunggu. Tapi disisi lain banyak pula orang-orang yang kembali ke kuliner daerah masing-masing.
1.4.Studi Kelayakan usaha
Dari apa yang kita lihat sekarang jumlah Mobil /Sepeda Motor yang Parkir di Toko oleh-oleh rata rata pengunjung setiap hari mencapai lebih dari 100 orang maka dapat diambil kesimpulan bila dari jumlah tersebut 20% membeli produk yang kita pasarkan itu sudah memberikan kontribusi sendiri.
Dengan mengambil Asumsi bahwa kalau usaha udang kremes. pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 10 Kg maka Omset yang diharapkan adalah Rp 1.000.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga udang kremes adalah Rp.20.000/ekor - jauh lebih rendah dibandingkan dengan Produk sejenis dari jenis ayam goreng kremes terkenal. dengan harapan kita mampu menjadi pilihan yang pertama karena dari sisi harga sudah pasti menang dan lebih variatif.
Keuntungan yang akan diperoleh dimana Faktor biaya dihitung sbb :

1.Harga Udang : Rp.1000.000,-/15 Kg
2.Harga tepung beras : Rp.6.000/Kg
3.Harga tepung kanji : Rp. 5.000/Kg
4.Biaya Bumbu dll : Rp. 10.000,-/Kg
5.Biaya Tenaga Kerja : Rp.3 000,-/ekor
6.Biaya peralatan : Rp.100.000,-
7..Biaya Iklan : Rp. 1.000/Kg
8..Biaya distribusi : Rp.4.000/Kg
9.Biaya tak terduga :Rp.25.000
Total Biaya : Rp. 1.155.000,-

Keuntungan bersih diperoleh dari harga jual sebesar Rp20.000,- * 75= Rp.1.500.000,- dikurangi Total biaya sebesar Rp.1.155.000,- dengan demikian didapat Rp.23.000,-/Kg.
Dengan demikian Ekspetasi Return on equity yang akan diperoleh adalah sebesar 29,87% dihitung dari perbandingan keuntungan dan Modal yang dikeluarkan.

1.5.Usulan Usaha
Dari Studi Kelayakan Usaha yang telah dilakukan dimana Ekspetasi return on equity diharapakan adalah 29,87 % maka kiranya Usaha Udanng goreng kremes ini layak untuk dipertimbangkan. Faktor lain yang kurang mendukung adalah kurangnya stok udang yang tersedia, diharapkan penanam-penanam modal dapat memberikan sumbangsinya untuk mendukung layaknya usulan Usaha ini sehingga ada jaminan terhadap supply stock bahan baku dan kelangsungan dari usaha ini akan terjamin.
Mudahnya membuat Udang goreng kremes tidak perlu memakai resep yang sulit, serta tanpa bahan pengawet. Kuliner ini banyak digemari konsumen. Sehingga merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan Produk ini.

Bab 2
Pengembangan Produk
2.1.Konsep Produk
Seperti telah diketahui bersama ada beberapa jenis kuliner goreng-gorengan. seperti ayam goreng baik biasa maupun kremes, tahu goreng, tempe dan tahu goreng, dll. Sedangkan udang goreng yang akan dipasarkan adalah Jenis Udang goreng kremes, hal ini mengingat animo yang sangat besar terhadap jenis kuliner ini.
Konsep Produk yang kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari Konsep yang telah ditawarkan oleh mereka yang memasarkan lebih dulu.
Dengan rasa Udang yang Khas, Gurih, Renyah, menarik dan terkesan elegan. maka dapat dikatakan kuliner Produk kita adalah produk mutu dari Produk sejenis yang ada di pasar.

2.2.Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk Udang goreng ini agak sulit mengingat bahwa jenis dari udang memiliki karakteristik tersendiri, pasar tersendiri dan langganan atau customer tersendiri pula.
Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah bentuk dan kemasan serta ataupun cara pendistribusian ke langganan.

2.3.Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk udang windu kremes, maka produk ini perlu di uji coba ke para calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya.
Uji Coba ini meliputi Taste atau rasa, kering dan tidaknya, renyah dan tidaknya serta yang tidak kalah penting adalah Higienesnya. Diperlukan minimal 15 Orang yang berbeda dari tingkat umur, Pekerjaan , tingkat pendidikan serta jenis kelaminnya.
Dengan demikian kita dapat mengukur kira kira jenis kuliner goreng seperti apa yang mereka inginkan.

2.4.Persiapan Produksi
Setelah kita mengetahui keinginan konsumen seperti apa maka tahap selanjutnya adalah persiapan produksi. Persiapan Produksi akan meliputi beberapa Aspek,yang paling utama adalah persiapan Sumber Daya Manusia,Bahan Baku utama,Bahan baku tambahan, Alat Pengolah, Tempat Produksi, serta yang tak kalah penting adalah Sumber Pendanaan.
Sumber Daya Manusia dalam Aspek Produksi sangat penting perannya mengingat produk udang goreng ini sebagian besar atau bahkan seluruhnya dikerjakan secara manual,untuk itu tenaga yang terampil dalam mengolah udang goreng kremes mini mutlak diperlukan.
Ketersediaan Bahan Baku utama yaitu Udang goreng kremes mesti terjaga stock dan jumlahnya sebab kelangsungan Produksi akan terjaga dengan terjaganya stock yang cukup,mengenai bahan baku tambahan berupa bumbu bumbu dan alat pengolah Rangginang Walaupun kontribusi terhadap proses produksi relatif kecil namun keberadaannya mutlak diperlukan.Yang tak kalah penting adalah sumber pendanaan dari usaha Udang goreng kremes.

Bab 3
Marketing Mix
3.1.Penentuan Harga
Marketing Mix untuk Produk konsumsi adalah mengikuti Kaidah kaidah yang ada,dimana dalam hal ini Strategi Penentuan Harga, Produk/Merek, Promosi, dan Tempat distribusi haruslah betul-betul berbeda dari Produk yang sudah ada, sehingga dalam hal ini betul-betul ada kemudahan.
Dalam hal Udang goreng kremes dimana Target Konsumen yang ditetapkan adalah pecinta kuliner maka Faktor Harga tidak terlalu menjadi sensitif, untuk itu dalam menentukan harga betul betul dipertimbangkan apakah Produk kita dengan harga yang telah ditetapkan dapat terjangkau oleh pecinta kuliner Dan selanjutnya adalah apakah dengan harga murah tersebut kita masih mendapatkan untung,

3.2.Penentuan Produk/Merek
Dalam membuat Udang goreng kremes ini kita beri nama dengan UDANG KREMES JOTSIN

3.3.Promosi
Dalam melakukan Promosi dapat ditempuh dengan berbagai cara,namun secara garis besar promosi dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu dengan menggunakan media Cetak dan media Elektronik dalam hal ini semisal Iklan di TV, Radio, dan Koran/Majalah. Untuk Produk kuliner goreng. Media Promosi yang tepat sebenarnya adalah Promosi langsung ke konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa Udang goreng kremes tersebut dan diharapkan bisa menjadi media informasi bagi orang lain. Hal ini juga mengingat akan keterbatasan Dana untuk melakukan promosi dengan dua cara diatas.

3.4.Distribusi/Tempat Penjualan
Tempat penjualan produk Udang goreng kremes ini di toko pusat oleh-oleh ataupun tempat-tempan pariwisata bahkan disekitar kampus-kampus

3.5..Break even point
Untuk melihat apakah penjualan sukses atau gagal hendaknya kita harus memasang target penjualan.Target penjualan ini bisa ditentukan tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan.
Toleransi untuk mengukur apakah penjualan kita baik atau tidak dapat dilakukan dengan angka pencapaian dalam Presentase, misalnya saja apabila penjualan dibawah 65% maka kita anggap gagal. Namun demikian pada tahap tahap awal kita tidak boleh memasang target terlalu optimis mengingat produk yang kita jual ini masih relatif baru sehingga belum banyak konsumen yang tahu dan minimnya bahan baku.

Bab 4
Penutup
Bahwa dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan Fokus, kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara setengah-tengah, dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut berupa usaha sampingan.
Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri,dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.
Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek Berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,sementara modal lama kelamaam tersedot habis
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang tidak sesuai.

0 komentar:

Posting Komentar

SEMOGA ANDA SENANG...

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP