TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA! ANDA SUKA AKU JUGA SUKA HEHE...

TEKNIK KOMPILASI

Selasa, 05 Januari 2010

PENDAHULUAN

Kompilator adalah adalah suatu program yang membaca program yang ditulis dengan bahasa tertentu (bahasa sumber) dan menerjemahkannya ke bahasa lain (bahasa tujuan). Contoh bahasa-bahasa sumber adalah bahasa-bahasa pemrograman tradisional seperti Fortran, Pascal, dan Cobol, sedangkan bahasa tujuan pada umumnya merupakan bahasa mesin atau bahasa assembly yang tergantung pada jenis mesinnya. Proses kompilasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian analisis dan sintesis.

1. Analisa : program sumber di pecah – pecah dan dibentuk menjadi bentuk antara.
2. Sintesa : membangun program sasaran yang diinginan dari bentuk antara.

Dalam proses analisis, program sumber diuraikan menjadi program dalam bahasa tingkat menengah. Proses sintesa akan mengubah representasi menengah tersebut menjadi program dalam bahasa tujuan. Bagian analisis dan sintesa dibagi-bagi lagi menjadi beberapa tahap. Salah satu bentuk umum dari pentahapan proses kompilasi dapat dilihat pada gambar berikut



PEMBAHASAN

Analisis leksikal
Analisis leksikal adalah sebuah proses yang mendahului parsing sebuah rangkaian karakter. Ia menerima masukan serangkaian karakter (seperti dalam dokumen plain-text atau source code) dan menghasilkan deretan simbol yang masing-masing dinamakan token; proses parsing akan lebih mudah dilakukan bila inputnya sudah berupa token.
Analisis leksikal terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah pemindaian (scanning); scanner biasanya dibuat berdasarkan prinsip Finite State Machine ("mesin dengan jumlah keadaan terbatas"). Pada tahap ini, scanner akan membaca input karakter-ke-karakter, mengubah keadaannya sendiri berdasarkan karakter yang tengah dibaca. Setiap kondisi final (input dianggap valid) akan dicatat, bersama dengan lokasi input. Pada akhirnya scanner akan menemui keadaan penolakan, yang tidak akan berubah dengan input karakter apapun. Deteksi rekursi semacam ini akan mengakhiri proses pemindaian dan memindahkan keadaan scanner ke keadaan final terakhir, dan karenanya menyimpan informasi jenis dan besar lexeme valid yang terpanjang di dalam input. Namun lexeme tersebut belum punya nilai semantik apapun; pemberian nilai semantik pada setiap unit leksikal adalah tugas dari evaluator yang memeriksa semua karakter setiap lexeme dan memberinya nilai tertentu. Saat sebuah lexeme telah memiliki informasi mengenai tipe dan nilainya, ia dapat secara valid disebut sebagai token.

Penganalisa leksikal membaca program sumber, karakter demi karakter. Sederetan (satu atau lebih) karakter dikelompokkan menjadi satu kesatuan mengacu kepada pola kesatuan kelompok karakter (token) yang ditentukan dalam bahasa sumber. Kelompok karakter yang membentuk sebuah token dinamakan lexeme untuk token tersebut. Setiap token yang dihasilkan disimpan di dalam tabel simbol. Sederetan karakter yang tidak mengikuti pola token akan dilaporkan sebagai token tak dikenal (unidentified token)
Analisis Sintaks
Analisis sintak lebih sering disebut penguraian (parsing). Tujuan utama dari analisis sintak adalah memeriksa apakah urutan token-token yang dihasilkan sesuai dengan tata bahasa dari bahasa yang bersangkutan. Misalnya bahasa C mengenal kalimat: jumlah++; yang berarti menaikkan harga variabel jumlah dengan angka satu. Tetapi kalimat di atas akan salah jika dikompilasi dengan kompilator bahasa Pascal, karena tidak sesuai dengan tata bahasa Pascal.

Dalam analisis sintak, tata bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan aturan sintak suatu bahasa disebut tata bahasa bebas konteks (Context Free Grammar). Tata bahasa ini memiliki empat komponen penting yaitu himpunan simbol terminal, himpunan non-terminal, himpunan produksi dan simbol awal. Dalam bahasa pemrograman, yang disebut terminal adalah token. Contoh terminal adalah token. Contoh token misalnya kata kunci (keyword) if, while, dan identifier serta bilangan. Sedangkan non-terminal merupakan variabel-variabel sintak yang menyatakan himpunan terminal maupun non-terminal. Dalam proses parsing terjadi proses penggantian suatu non terminal dengan sederetan himpunan non terminal dan terminal yang berada dalam sisi kanan produksnya. Proses ini disebut sebagai derivasi. Contohnya non-terminal if_stmt merupakan himpunan terminal if, then, else, dan non-terminal expr dan stmt, yang membentuk aturan produksi : if_stmt ?? if expr then stmt else stmt. Dari semua simbol non-terminal yang digunakan, ada satu simbol yang bertindak sebagai simbol awal, yaitu simbol yang pertama kali diderivasi. Aturan produksi menggambarkan bagaimana kombinasi non-terminal dan terminal yang benar menurut tata bahasa yanbg bersangkutan. Dalam proses penguraian, token-token yang dihasilkan dalam analisis leksikal dibentuk menjadi pohon urai (parse tree).

Pohon urai merupakan hasil derivasi dari aturan –aturan produksi.
Ada dua jenis derivasi, yaitu derivasi terkiri (Left Most Derivation) dan derivasi terkanan (Right Most Derivation). Derivasi terkiri akan menderivasi suatu aturan produksi mulai dari non-terminal yang paling kiri. Sedangkan derivasi terkanan akan menderivasi suatu aturan produksi mulai dari non-terminal yang paling kanan.
Jika proses derivasi aturan-aturan produksi suatu tata bahasa terhadap suatu masukan menghasilkan lebih dari satu pohon urai maka tata bahasa tersebut dikatakan rancu (ambiguous).

Analisis Semantik
Analisis semantik berperan dalam memeriksa kesalahan-kesalahan yang bersifat semantik. Salah satu peranan analisis semantik yang penting adalah pemeriksaan tipe variabel. Contohnya operator * hanya digunakan untuk operand dengan tipe integer ataupun real. Sedangkan operator and, or, digunakan hanya untuk operand dengan dengan tipe boolean.

Peranan lain dari analisis semantik adalah memeriksa keunikan suatu nama. Misalnya dalam Pascal, nama variabel global tidak boleh sama dengan prosedur atau nama fungsi. Dalam bahasa C, jika suatu nama konstanta didefinisikan lebih dari satu kali, maka akan diperiksa kesamaan nilai kedua konstanta.
Analisis semantik dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari dua bentuk notasi, yaitu Definisi Berdasarkan Sintak (DBS) dan Skema Translasi. Definisi Berdasarkan Sintak (DBS) merupakan gabungan tata bahasa dengan himpunan aturan semantik yang akan menentukan struktur sintak dari suatu masukan. Aturan semantik digunakan untuk menghitung atribut, misalnya tipe atau nilai konstanta, yang berkaitan dengan simbol dalam aturan produksi.

Pembangkit Kode Antara
Pembentukan kode antara merupakan tahap lanjutan setelah analisis semantik. Hasil pembentukan kode antara dapat dianggap sebagai program dengan instruksi-instruksi bahasa mesin abstrak. Bentuk representasi kode antara harus mudah pembuatannya dan mudah diterjemahkan dalam bahasa tujuan. Salah satu bentuk representasi kode antara adalah kode tiga alamat. Misalnya, suatu kalimat matematik a := b * c + d memiliki bentuk kode tiga alamat sebagai berikut :
t1 := b * c t2 := t1 + d a := t2

Representasi kode tiga alamat memiliki bentuk yang menyerupai kode dalam bahasa Assembly, sehingga memudahkan proses penterjemahannya, jika bahasa tujuan adalah bahasa Assembly. Bentuk kode tiga alamat di atas memiliki karakteristik: mengandung paling banyak tiga operand dan dua operator, serta memiliki variabel sementara. Bentuk lain dari representasi kode antara adalah dalam bentuk representasi grafik, seperti pohon maupun graf. Salah satu manfaat pembentukan kode antara adalah ia berfungsi sebagai input untuk proses optimisasi. Salah satu contoh adalah jika terdapat sub ekspresi yang sama muncul dalam program pemakai, maka kompilator dengan fasilitas optimisasi tidak akan mengeksekusi ekspresi itu berulang kali, tapi cukup sekali.

0 komentar:

Posting Komentar

SEMOGA ANDA SENANG...

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP